Pengiriman makanan beku membutuhkan ekspedisi khusus yang bisa menjaga suhu tetap stabil.
Apa itu ekspedisi? Secara umum, ekspedisi adalah layanan pengiriman barang dari satu tempat ke tempat lain dengan berbagai metode, termasuk untuk makanan beku yang memerlukan suhu terkontrol.
Salah pilih layanan, produk bisa mencair dan merusak kualitasnya.
Itulah mengapa memilih ekspedisi frozen food yang tepat sangat penting.
Artikel ini akan membahas definisi ekspedisi frozen food, jenis layanan yang tersedia, serta 5 tips agar pengiriman aman.
Dengan begitu, produk tetap segar dan sampai di tangan pelanggan dalam kondisi terbaik.
Ekspedisi Frozen Food
Apa Itu Ekspedisi Frozen Food?
Ekspedisi frozen food adalah layanan pengiriman khusus untuk makanan beku seperti daging, seafood, es krim, dan produk olahan lainnya.
Ekspedisi ini menggunakan armada berpendingin atau kemasan khusus untuk menjaga suhu tetap di bawah 0°C.
Beberapa metode pendinginan yang digunakan, seperti:
✔ Cold storage – Penyimpanan dengan suhu tetap selama pengiriman.
✔ Dry ice – Menggunakan es kering untuk menjaga suhu produk tetap rendah.
✔ Gel pack – Paket gel beku yang mempertahankan suhu dingin lebih lama.
Jenis Ekspedisi Frozen Food
Mengirim makanan beku memerlukan metode pengiriman yang menjaga suhu tetap stabil.
Berikut adalah beberapa jenis ekspedisi frozen food yang dapat digunakan berdasarkan kebutuhan dan jarak pengiriman.
1. Ekspedisi Kargo Berpendingin
Untuk Pengiriman dalam Jumlah Besar, Jenis ini menggunakan truk atau kontainer dengan suhu terkontrol agar makanan beku tetap dalam kondisi optimal.
Biasanya digunakan oleh produsen besar atau distributor yang mengirim dalam jumlah banyak.
Contoh:
✔ Pengiriman daging beku dari Jakarta ke Surabaya menggunakan truk berpendingin dengan suhu -18°C.
✔ Distribusi seafood dari pelabuhan ke restoran besar menggunakan kontainer reefer.
Keunggulan:
- Mampu mengirim dalam jumlah besar.
- Suhu dapat diatur sesuai jenis produk yang dikirim.
- Cocok untuk pengiriman antarkota dan antarprovinsi.
Kekurangan:
- Waktu pengiriman lebih lama dibandingkan ekspedisi udara.
- Biaya lebih tinggi dibandingkan pengiriman biasa.
2. Ekspedisi Instan atau Same-day Delivery
Untuk Pengiriman Cepat dalam Kota, Layanan ini menggunakan kendaraan dengan cooler box atau dry ice, ideal untuk pengiriman dalam jarak pendek.
Biasanya dipakai oleh restoran, toko frozen food, atau bisnis kuliner yang mengutamakan kecepatan.
Contoh:
✔ Pengiriman es krim dari toko ke pelanggan dalam radius 10 km.
✔ Restoran yang mengirimkan bahan baku frozen ke cabang lain dalam kota.
Keunggulan:
- Cepat sampai dalam hitungan jam.
- Risiko pencairan lebih kecil karena waktu perjalanan singkat.
- Biaya lebih terjangkau dibandingkan ekspedisi kargo berpendingin.
Kekurangan:
- Kapasitas pengiriman terbatas.
- Tidak cocok untuk jarak jauh atau pengiriman dalam jumlah besar.
3. Pengiriman via Pesawat dengan Cold Storage
Untuk Ekspor dan Antarpulau, Jika produk perlu dikirim ke luar negeri atau ke daerah terpencil, pengiriman via pesawat bisa menjadi solusi.
Produk disimpan di cold storage bandara sebelum diterbangkan ke tujuan.
Contoh:
✔ Ekspor daging wagyu dari Indonesia ke Jepang menggunakan kargo udara.
✔ Pengiriman seafood dari Manado ke restoran di Jakarta melalui pesawat kargo.
Keunggulan:
- Waktu tempuh lebih cepat dibandingkan ekspedisi darat atau laut.
- Cocok untuk pengiriman internasional atau ke pulau terpencil.
- Bisa digunakan untuk makanan premium yang butuh kondisi ekstra dingin.
Kekurangan:
- Biaya lebih mahal dibandingkan metode lainnya.
- Proses administrasi lebih rumit, terutama untuk ekspor.
4. Jasa Kurir Khusus Frozen Food
Untuk Pengiriman Skala Kecil tapi Rutin, Beberapa ekspedisi menawarkan layanan khusus frozen food dengan armada yang sudah dilengkapi freezer.
Cocok untuk bisnis yang membutuhkan pengiriman berkala tanpa harus menyewa kendaraan sendiri.
Contoh:
✔ Supplier makanan beku yang mengirim produk ke beberapa supermarket setiap hari.
✔ Bisnis katering yang mendistribusikan makanan siap saji beku ke berbagai lokasi.
Keunggulan:
- Layanan lebih fleksibel, bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
- Tidak perlu investasi kendaraan sendiri.
- Bisa digunakan untuk pengiriman jarak dekat maupun jarak jauh.
Kekurangan:
- Ketersediaan layanan ini masih terbatas di beberapa daerah.
- Biaya bisa lebih tinggi dibandingkan ekspedisi umum.
Dengan memilih jenis ekspedisi frozen food yang tepat, pengiriman dapat berjalan lebih efisien dan produk tetap dalam kondisi terbaik. Sesuaikan dengan kebutuhan bisnis, apakah membutuhkan kecepatan, kapasitas besar, atau fleksibilitas dalam distribusi.
5 Tips Kirim Frozen Food dengan Aman
Mengirim makanan beku membutuhkan perhatian khusus agar tetap dalam kondisi optimal hingga sampai tujuan.
Berikut adalah 5 langkah penting yang perlu diterapkan saat mengirim frozen food menggunakan ekspedisi.
1. Gunakan Kemasan yang Tepat
Mencegah Pencairan selama Perjalanan, Pemilihan kemasan berperan besar dalam menjaga suhu tetap stabil selama pengiriman.
Tanpa kemasan yang tepat, makanan bisa mencair dan mengalami perubahan tekstur atau kualitas, Langkah-langkah yang perlu diperhatikan:
✔ Pilih kotak styrofoam atau insulated box
- Styrofoam memiliki daya isolasi tinggi yang mampu mempertahankan suhu rendah lebih lama.
- Insulated box dengan lapisan alumunium foil dapat membantu menjaga suhu lebih stabil.
- Contoh: Pengiriman daging beku dari Jakarta ke Bali menggunakan kotak styrofoam dengan ketebalan 5 cm.
✔ Tambahkan dry ice atau gel pack
- Dry ice (-78°C) cocok untuk pengiriman jarak jauh karena mampu menjaga suhu ekstrem lebih lama.
- Gel pack lebih aman untuk pengiriman jarak dekat atau dalam kota karena tidak menghasilkan gas karbon dioksida seperti dry ice.
- Contoh: Pengiriman es krim ke luar kota biasanya menggunakan dry ice untuk mencegah pencairan selama perjalanan.
✔ Pastikan kemasan tahan bocor
- Gunakan plastik vakum atau kemasan kedap udara untuk menghindari kebocoran cairan selama pencairan.
- Contoh: Pengiriman seafood beku yang dibungkus plastik kedap sebelum dimasukkan ke dalam styrofoam.
2. Pilih Layanan Ekspedisi yang Tepat
Menyesuaikan dengan Kebutuhan Pengiriman, Memilih ekspedisi yang sesuai dapat mencegah produk mengalami perubahan suhu yang berlebihan, Faktor yang harus diperhatikan:
✔ Gunakan ekspedisi frozen food dengan armada berpendingin
- Pastikan ekspedisi memiliki fasilitas reefer truck atau kendaraan dengan freezer aktif.
- Contoh: Pengiriman daging impor menggunakan truk berpendingin dengan suhu -18°C.
✔ Pilih layanan same-day delivery untuk jarak dekat
- Layanan same-day delivery dengan cooler box cocok untuk pengiriman dalam kota.
- Contoh: Toko frozen food yang mengirim produk ke pelanggan menggunakan kurir instan dengan cooler bag.
✔ Pastikan ekspedisi memiliki pengalaman dalam menangani frozen food
- Pilih ekspedisi yang sudah terbiasa menangani makanan beku untuk memastikan produk tetap aman selama perjalanan.
- Contoh: Beberapa jasa ekspedisi menawarkan layanan khusus makanan beku dengan sistem tracking real-time.
3. Perhatikan Waktu Pengiriman
Hindari Keterlambatan dan Paparan Panas, Mengatur waktu pengiriman sangat penting untuk mencegah keterlambatan yang dapat menyebabkan pencairan makanan, Tips pengiriman berdasarkan waktu:
✔ Kirim produk di pagi hari
- Pengiriman pagi hari menghindari paparan panas matahari berlebih di siang hari.
- Contoh: Pengiriman seafood segar ke restoran dilakukan sebelum pukul 10 pagi untuk menjaga kesegaran.
✔ Hindari pengiriman di akhir pekan atau hari libur
- Beberapa ekspedisi mengalami keterlambatan saat akhir pekan atau hari libur.
- Contoh: Pengiriman frozen food ke luar kota lebih baik dilakukan di hari kerja untuk menghindari keterlambatan di gudang transit.
4. Label dengan Jelas
Memastikan Penanganan yang Tepat, Label pada kemasan membantu kurir memahami bahwa paket membutuhkan perlakuan khusus, Langkah-langkah pemberian label:
✔ Tambahkan label “Frozen Food” atau “Perishable – Keep Frozen”
- Label ini memberi peringatan kepada ekspedisi bahwa paket harus tetap dalam suhu rendah.
- Contoh: Paket seafood beku yang diberi stiker “Keep Frozen” agar tidak ditempatkan di suhu ruang oleh kurir.
✔ Berikan petunjuk tambahan pada kurir
- Tambahkan instruksi seperti “Jangan Terbalik” atau “Hindari Sinar Matahari Langsung.”
- Contoh: Pengiriman es krim yang diberi label “Handle with Care” agar tidak ditumpuk dengan paket lain.
5. Pastikan Penerima Siap Menerima Paket
Mencegah Makanan Beku Cair saat Sampai, Sebelum mengirim, pastikan penerima dapat menerima paket segera setelah tiba, Langkah-langkah agar paket tidak tertunda:
✔ Konfirmasi dengan penerima sebelum mengirim
- Pastikan penerima berada di lokasi saat paket tiba agar tidak dibiarkan terlalu lama di luar freezer.
- Contoh: Pengiriman frozen food ke pelanggan dengan sistem pre-order memastikan produk langsung diterima saat tiba.
✔ Gunakan layanan dengan fitur tracking
- Layanan ekspedisi dengan fitur pelacakan memungkinkan penerima memantau paket dan memastikan waktu penerimaan.
- Contoh: Layanan ekspedisi yang memberikan estimasi waktu tiba agar penerima dapat bersiap.
Kesimpulan
Mengirim frozen food memerlukan perhatian khusus agar tetap dalam kondisi optimal saat tiba di tujuan.
Pemilihan kemasan yang tepat, layanan ekspedisi yang sesuai, waktu pengiriman yang strategis, label yang jelas, serta memastikan penerima siap menerima paket adalah langkah penting untuk mencegah pencairan dan menjaga kualitas produk.
Mengirim frozen food membutuhkan persiapan ekstra agar produk tetap beku hingga sampai tujuan.
Memilih ekspedisi frozen food yang tepat, menggunakan kemasan yang sesuai, dan memperhatikan waktu pengiriman adalah kunci utama keberhasilan.
Dengan menerapkan 5 tips kirim yang aman, risiko kerusakan bisa diminimalkan, dan pelanggan tetap mendapatkan produk berkualitas tinggi.